Perjalanan
Kala kususur garis likumu,
Kala ku ukur sempadan penjurumu
Kala kubilang pusaka zamanmu
Tika itu ada suara berbisik
Katanya
Ada sesuatu yang hilang
Kala kurenung redup matamu,
Kala kutatap megah panji-panjimu
Ternyata suara itu berbicara lagi
Katanya
Ada segarit luka
Panjang menjalar dalam dan bernanah
Kala kusingkap lukisan silammu,
Dan jika tika itu dibangkitkan diri-diri kekasihmu
Ternyata
Apa jua pengertian
Ada juga nodanya.
Apa warna yang ingin kulukiskan pada wajahmu?
Apa syair yang dapat kudendangkan untukmu?
Apa puisi yang dapat kurangkai demi cinta ini?
Aduhai…
Tika pahitnya dirimu dinoda
Pahit lagi tika kau mula dicemari.
Tanah penuh daulat
Kususur tiap galurmu
Demi sebuah cinta kasih
Kerana hari ini bukan hanya untukku
Ada warisan untuk anak-anakku esok
Moga gemilangnya sama
Tika maruah itu dikembalikan
Kita harus terus bertuankan kita
Agar tak malu saat wajah ini dipalingkan
Walau ke mana-mana.
Nukilan:
Kala kususur garis likumu,
Kala ku ukur sempadan penjurumu
Kala kubilang pusaka zamanmu
Tika itu ada suara berbisik
Katanya
Ada sesuatu yang hilang
Kala kurenung redup matamu,
Kala kutatap megah panji-panjimu
Ternyata suara itu berbicara lagi
Katanya
Ada segarit luka
Panjang menjalar dalam dan bernanah
Kala kusingkap lukisan silammu,
Dan jika tika itu dibangkitkan diri-diri kekasihmu
Ternyata
Apa jua pengertian
Ada juga nodanya.
Apa warna yang ingin kulukiskan pada wajahmu?
Apa syair yang dapat kudendangkan untukmu?
Apa puisi yang dapat kurangkai demi cinta ini?
Aduhai…
Tika pahitnya dirimu dinoda
Pahit lagi tika kau mula dicemari.
Tanah penuh daulat
Kususur tiap galurmu
Demi sebuah cinta kasih
Kerana hari ini bukan hanya untukku
Ada warisan untuk anak-anakku esok
Moga gemilangnya sama
Tika maruah itu dikembalikan
Kita harus terus bertuankan kita
Agar tak malu saat wajah ini dipalingkan
Walau ke mana-mana.
Nukilan:
manjalaraOgos 13/ 21.31 p.m
No comments:
Post a Comment