Friday, February 26, 2010

Tapi Bukan Aku..

Jangan lagi kau sesali keputusanku,
Ku tak ingin kau semakin kan terluka
Tak ingin ku paksakan cinta ini,
Meski tiada sanggup untuk kau terima

Aku memang manusia paling berdosa,
Khianati rasa demi keinginan semua
Lebih baik jangan mencintai aku dan semua hatiku
Karena tak kan pernah kan kau temui, cinta sejati


Berakhirlah sudah semua kisah ini,
Dan jangan kau tangisi lagi
Sekalipun aku tak kan pernah mencuba kembali padamu
Sejuta kata maaf terasa kan percuma,
Sebab rasa ku telah mati untuk menyadarinya


Semoga saja kan kau dapati
Hati yang tulus mencintaimu, tapi bukan aku

Thursday, February 25, 2010

Tercalarnya sebuah ingatan

Hangat di penghujung Februari sehangat ingatan ku terhadapmu..sepantas perjalanan waktu sepantas itu juga semalam kita mengimbau dan menghilang dari pandanganku. Aku kesakitan tiap kali kenangan-kenangan itu bertamu di hati. Mengapa keriangan kita hanya suatu bersifat sementara? Bukankah seperti katamu..kau juga mencari bahagia? Bukankah katamu...kesepian itu menghimpit dan kau tawarkan aku suatu ruang kecil untuk mengisi kekosongan yang pernah mereka tinggalkan? Tapi mengapa setelah ruang sekusam dan sesepi itu mula bersinar kau tutup jendelanya lalu kau usir aku dari kebahagiaan yang baru bertandang?

Saban saat dan ketika lagumu berkumandang. Aku cuba mencari pengertian namun mengapa aku harus terluka jika benar kita sebenarnya bukan sesiapa?

Kali pertama kau dendangkan lagu itu..kali pertama kau ungkapkan kata-katanya..dan dipenghujung aku yang sakit sendirian. Hati kita tidak pernah terikat tapi mengapa kurasakan seperti terantai oleh kenangan silam...setahun berlalu namun segalanya masih segar..masih berbungakah kenangan-kenangan kita? Mengapa harus ada pengertian 'seorang tiada apa-apa' kalau sepanjang musim itu hanya aku merasakan terlalu sukar melepaskannya?

Tuesday, February 2, 2010

Warkah dari seorang teman..

Saat ini kau mungkin sedang menikmati hari-hari bahagiamu, menghitung semalam yang pernah kita tinggalkan , mungkinkah masih bersisa basahnya di dalam hati kecilmu itu teman? Mungkinkah seorang aku ini masih kau ingat atau hanya mungkin telah menjadi satu sejarah atau mungkin juga semalam mu? Aku masih di pinggiran sama, meninjau dari kejauhan..mengimbau tiap detik kenangan tika aku terlontar di daerahmu. Tika aku kau lunakkan dengan gurau senda, tika aku hampir terleka pada sebuah kemesraan yang pastinya saat ini umpama bara api. Ingin ku genggam membakar telapak tangan namun aku tidak pernah rela untuk melepaskannya...

Teman...aku tidak pernah lupa walau seinci kenangan-kenangan itu. Pedih untukku kenang namun hanya itu yg tertinggal buat aku mengenang kamu. Entah mengapa biar aku cuba melupakan dan kamu terus menghuni hatiku..pergilah kenangan..dan sepasang bening matamu terus memukau dan merantai hatiku.

Sebegini akhirnya sebuah persahabatan yang katamu 'kekuatan hati yang berpegang janji..genggamlah tanganku cinta, ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri temani hatimu cinta..' lalu aku terus terbiasa dengan segala lagu-lagumu..aku terluka.

Sebegini perit..sebegini sakit...aku takkan pernah melupakanmu....