Sunday, November 2, 2008

Rapuhnya Perasaan



Lidah hanya mampu menuturkan sayang tapi mungkinkah hati kita juga seiring tika menyatakannya? Mata terpaku menatap indahnya seraut wajah juga senyum di bibirnya tapi mungkinkah hati yang berbicara turut memperakukan? Segalanya tentang rasa..naluri..tapi pernahkah kita bertanya pada sebidang ruang kecil yang ada di dalam diri kita apakah itu yang dia juga mahukan?

Mengapa harus diucapkan sayang jika kita tidak mampu untuk memberikan dia sedikit jaminan tentang perasaan kita terhadap dirinya? Aku mencari pengertian dari setiap butir bicara yang diungkapkan oleh lidahnya tapi mengapa aku tidak mampu menemukan secebis pengertian dari sejalur cahaya dari setiap inci pandangannya? Aku mendengar tiap bait kata kasih yang dilontar dari sepasang bibirnya tapi mengapa aku tidak menemukan roh cintanya di situ?

Tautan pandangan namun di sana aku hanya menemukan sebuah perjalanan yang tidak berpenghujung? Mungkinkah bernoktah..atau diri terlalu takut pilihan itu satu kesilapan? Bukankah kehidupan harus ditempuhi?

Apalah maknanya cinta..sayang..dan prihatin jika tiba satu saat dan ketika kita takut untuk menetapkan apa yang kita mahu. Apalah ertinya rindu..ingatan..impian..jika kita sendiri tidak pernah pasti.

Alangkah rapuhnya perasaan kala sesaat kita terlalu menginginkan dan di satu saat yang lain kita sendiri menjadi tidak pasti.

No comments: