Saturday, September 27, 2008

Sekelumit kenangan

Malam menjadi terlalu panjang kala ingatan ini kembali menyusur jauh ke daerah kelahiranmu. Mata seakan enggan terpejam. Tiada walau sekeping gambar yang dapat mengingatkan aku padamu tapi segalanya terakam kukuh di ingatan ini.

Merinduimu umpama racun, mencintaimu umpama mati namun dari kehilanganmu aku lebih rela menahan sakitnya. Entah apa definisi aku padamu dan entah apa juga makna kau bagiku. Aku tidak mengharapkan suatu yang lebih jauh namun aku juga menjadi takut untuk kehilanganmu. Aku tidak mengharap kau hadir dalam mimpi-mimpiku tapi aku juga menjadi takut andai sekelumit kenangan itu hilangan dari ingatan ini.

Hidup terasa kosong tanpa gurau sendamu dan kala ini juga aku menyedari takkan mungkin tercipta apa-apa antara kita. Hidup menjadi sepi tanpa dirimu di sisi tapi aku juga tak kan mungkin mampu mengisi apa-apa dalam setiap episod kesepian itu.

Tiada suatu yang dapat membuatkan rinduku pudar padamu namun bukankah ini juga kehendakmu. Aku sendiri takut untuk merinduimu kerana kerinduan itu benar-benar menyakitkan. Aku takut terbuai dengan satu perasaan seasing itu. Bimbang dada ini akan sesak dihimpit rasa yang kau dan aku sendiri fahami.

Letto - Ruang Rindu

Di daun yang ikut mengalir lembut
Terbawa sungai ke hujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada

Jalanku hampa dan kusentuh dia
Terasa hangat oh didalam hati
Kupegang erat dan kuhalangi waktu
Tak urung jua kulihatnya pergi

Tak pernah kuragu dan slalu kuingat
Kerlingan matamu dan sentuhan hangat
Ku saat itu takut mencari makna
Tumbuhkan rasa yg sesakkan dada

reff
Kau datang dan pergi oh begitu saja
Semua kuterima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu kita bertemu


p/s: kenangan menjadi sangat berharga kala ia semakin jauh ditinggalkan

No comments: