Wednesday, September 3, 2008

Aku Merinduinya (2)



Airmata menitis lagi. Betapa sering cuba kutahan namun entah mengapa ingatan ini terlalu kuat padanya. Walau ke mana jua kubawa diri ini melangkah di mataku hanya senyumnya..di telingaku hanya gelak dan rengeknya..dan di hatiku hanya ada dia.

Mahukah Tuhan mengerti betapa dalam rindu ini. Terkadang aku berasa sesal hanya kerana sebuah pertemuan aku akan bisa sesakit ini. Namun, tak mudah untuk aku nafikan pertemuan nan seketika itu adalah antara yang terindah pernah terjadi dalam hidupku. Aku hanya mahukan dia untuk menghiasi hari-hari dan mimpi-mimpiku.

Mahukah Tuhan memberikan aku sekelumit kesempatan lagi untuk aku menatapi wajahnya? Mungkinkah akan ada sesaat waktu agar aku bisa bersamanya lagi?

Mahukah Tuhan memberikan aku peluang untuk meraihnya kembali dalam pelukanku? Masihkah punya waktu buatku menatap wajah dan senyumnya? masihkah punya detik untuk aku menggenggam erat jemarinya?

Waktu terasa mati dan perjalanan ini menjadi terlalu perlahan..terlalu jauh..tika rindu ini mula bermukim. Dadaku kian terasa sesak. Segala tanda-tanda itu telah ada padaku dan memikirkan segala kemungkinan aku menjadi takut kiranya rindu ini menjadi kian mekar dan sebelum sempat dapat ku tuai ranumnya mungkinkah pohonku akan layu?

"Nine...Cik Ja rindukan Nine. terlalu dan saat ini Cik Ja terlalu berharap untuk dapat menatapi wajah Nine lagi...."

No comments: