Friday, August 29, 2008

Setelah kutinggalkan kenangan (2)




Pemandangan itu sangat indah. Kalaulah aku sebahagian dari keluarga itu nescaya akan kurakam saat-saat terindah itu. Menyedari aku hanya orang luar yang datang bertandang kenangan itu cuma kurakam dalam memori ingatan.

Terpaku dan aku begitu terpanggil untuk menghampiri dia. Si kecil yang berada dalam pelukannya menggamit keinginan ku untuk mencium wangi tubuh kecil itu. Anak manis itu tersenyum dan setelah genap seminggu daerah itu kutinggalkan entah bagaimana dapat aku nyatakan rindu untuk mendakapnya lagi. Rindu untuk mencium dan menatap senyum dari wajah tulusnya. Rindu untuk mendengar tawanya kegelian. Rindu untuk mendengar tangisnya.

Masih terbayang dia mendepangkan sepasang tangan kecilnya minta didukung. Setiap pagi kehadirannya di bilik melengkapi hari-hariku. Betapa hari ini aku amat berharap tika bangun dari tidur aku akan terbangun di daerah itu. Menatap wajahnya. mendengar suaranya dan rengeknya. rasanya aku sanggup membayar berapa saja harga untuk kembali menikmati saat-saat semanis itu.

Rindu ini amat menyakitkan. saban saat dan ketika aku membawa kenangan dan wajahnya menyusuri kehidupan penuh sepi ini. Entah bila akan bertemu lagi. Mungkinkah satu saat tika pertemuan itu terjadi anak kecil itu masih akan mengingati aku..insan luar yang memeluknya erat penuh rindu yang akrab?

1 comment:

Anonymous said...

penulis cerpen ni mesti rindu nk manja2 dgn baby 2 lagi