Friday, August 8, 2008

Hentikan Tangis Ini (2)

Renyai kian melebat, sederas airmata yang cuba kutahan dari terus membasahi pipiku. Semakin kukenang terasa kian dalam sembilu yang menusuk ke hati. Semakin cuba kupadam dari ingatan wajahmu kian jelas di antara kabut mataku. Mengapa?

Mengapa Tuhan masih temukan aku dengan seorang lelaki sekejam dia? Mengapa masih ada bayang-bayang dia juga dalam diri yang kusayangi itu? Hidup ini benar-benar melelahkan. Tembok tabahku terasa runtuh dihakis ombak duka ini. mengapa jalan yang kulalui masih sama likunya sedangkan aku berusaha mengalih arahnya?

Cinta yang diucapkannya padaku..rindu yang dititipkan di setiap detik hariku terasa berkecai saat aku mula tahu...setiap detik rindunya itu di mata dan hatinya masih ada insan lain. Mengapa harus dibohongi hati dan perasaan ku? Bukankah kau pernah menyatakan dulu takkan ada rahsia antara kita sekalipun satu ketika nanti hati-hati kita mula berpaling? Bukankah kau pernah berjanji dulu kau takkan melukakan lagi diriku?

Masih kuingat..kali pertama kau ucapkan sayangmu. Saat kau bisikkan hanya aku yang kau cinta dan rindu. hari ini apakah mungkin kau juga mengucapkan bicara yang sama buat dia? Terkadang sebelum kita memejam mata kau titipkan bicara terindah..mungkinkah di saat aku mula dibuai mimpi kau juga menyulam bingkisan yang sama buat dia?

Betapa aku rasa terluka lelaki...dia tahu tentangku tapi mengapa di saat yang sama kalian terus membohongiku. berpura-pura di hadapanku seolah-olah tidak akan pernah ada sesuatu antara kalian? Apa dosa dan salahku pada dirimu? Bukankah kau juga yang memulakan segalanya?

Sepasang mata ini kucuba pejamkan. Masih juga terasa basah di pipi. Semakin kuseka semakin lebat turunnya. Pergilah derita..pergilah duka..

Tuhan...temukan aku dengan lelaki yang di hatinya hanya ada aku. satukan aku dengan lelaki yang sudi menjadi langit dan bumiku yang dirinya sudi menjadi awan buat meneduhi perjalanan ini. lelaki yang sudi menjadi pelangiku...yang sudi menjadi mentari dan bulanku.

Tuhan..seandainya lelaki seumpama itu bukan untukku...bawalah aku pergi dari kehidupan sebening ini.

Aku tak percaya lagi
Dengan apa yang kau beri
Aku terdampar disini
Tersudut menunggu mati

Aku tak percaya lagi
Akan guna matahari
Yang dulu mampu terangi
Sudut gelap hati ini

Aku berhenti berharap
Dan menunggu datang gelap
Sampe nanti suatu saat
Tak ada cinta kudapat

Kenapa ada derita
Bila bahagia tercipta
Kenapa ada sang hitam
Bila putih menyenangkan

1 comment:

Unknown said...

sabar...selamat jalan..