Friday, July 31, 2009

zam...

Di pandangan org aku mungkin jahat tapi biarlah kerana hanya aku yang tahu dan rasai apa yg aku lalui selama ini. meskipun kebencian ini telah menjadi sebahagian dendam pada perempuan yang pernah ku anggap lebih dari seorang kawan.

sejauh mana aku berlari, di sudut mana kutebarkan pandangan mata ini, mentari tetap berdiri teguh dan gah. Aku mencari sinarnya dalam kabut awan. Sesukar mana kehidupan sesudah ini segalanya hanya Dia yang tahu. Dia punya perancangan buatku dan aku pasrah. Aku terus berlari sekalipun sesekali langkah ku terhenti. Bukankah insan juga sering dimusuhi hatinya sendiri? Sering dipermainkan oleh dirinya.

Zam berkali-kali meyakinkan diriku. Katanya takkan ada siapa yang dapat mengubah diriku kecuali aku sendiri. Zam...aku tidak pernah mengandaikan semua orang itu sama namun keperitan dan keterbiasaan aku membawa diri dan anak-anak membuatkan aku makin kecewa..tawar hati..meskipun satu sisi lain diriku mengharapkan seseorang akan hadir mengisi kekosongan yang wujud antara aku dan anak-anak. Payah untuk mengilusikan hidup ini saat aku menjadi takut untuk melihat kedalam diri. Mampukah aku untuk membahagia dan memenuhi impian orang lain?

Zam..esok bukan ditanganku..aku hanya melakarnya dan perancangan terbaik itu dari Tuhan. Bohong kalau aku tidak mengimpikan bahagia..bohong kalau aku menafikan kesepian ini tapi..takkan mungkin ada yg bisa mengerti....